Apakah Yang Dimaksud Dengan Anak Berkebutuhan Khusus? - CERDIK ONLINE

Latest

Minggu, 30 Oktober 2022

Apakah Yang Dimaksud Dengan Anak Berkebutuhan Khusus?

Apakah yang Dimaksud dengan Anak Berkebutuhan Khusus?

Semua guru tentu sudah tahu bahwa semua anak adalah spesial. Mereka unik dan tidak sama, sehingga memerlukan perhatian dan santunan secara khusus dikala mencar ilmu. Tetapi saat ini sering mengemuka istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Apakah anak berkebutuhan khusus (ABK) itu? Nah, goresan pena kali ini akan menjajal membicarakan wacana anak berkebutuhan khusus ini.

Apakah yang Dimaksud dengan Anak Berkebutuhan Khusus Apakah yang Dimaksud dengan Anak Berkebutuhan Khusus?
anak yang harus menggunakan kursi roda adalah anak berkebutuhan khusus


Semua anak berkebutuhan khusus berbeda dengan anak yang lain. Anak berkebutuhan khusus ialah bawah umur yang membutuhan perhatian dan pertolongan mencar ilmu yang lebih (tambahan) dibanding bawah umur lainnya. Anak-anak membutuhkan pemberian tambahan karena lazimnya mereka membutuhkan pengobatan khusus, terapi, atau problem dalam berguru, atau juga dapat membutuhkan dukungan aksesori dikala berada di luar sekolah. Bantuan ekstra ini mereka butuhkan bukan hanya bersifat sekali atau dua kali saja. Tetapi bisa dibutuhkan oleh mereka selama masa bersekolah atau belajar di suatu kelas.

Contoh paling gampang kita lihat untuk bawah umur berkebutuhan khusus ini misalnya anak yang setiap hari harus duduk di bangku roda atau selalu menggunakan tongkat penyangga untuk berlangsung. Anak-anak ini ialah anak yang merupakan salah satu teladan anak berkebutuhan khusus. Mereka dalam keseharian di sekolah tidak cuma membutuhkan dingklik roda, tetapi tentu juga memerlukan pertolongan lain mirip bagaimana mereka akan ke toilet, bagaimana mereka ikut ikut serta dalam mencar ilmu, bagaimana mereka pulang-pergi dari sekolah ke tempat tinggal, dan sebagainya.

Di sekolah mungkin kita juga mendapati anak yang sakit epilepsi atau jantung koroner, mereka juga mungkin ialah anak yang berkebutuhan khusus. Saat ini di Indonesia, sekolah-sekolah reguler juga diminta untuk tidak menolak belum dewasa berkebutuhan khusus yang ingin ikut belajar di sana. Sekolah-sekolah reguler yang menampung belum dewasa berkebutuhan khusus ini disebut selaku sekolah inklusi. Dan dikala ini sudah banyak diterapkan diberbagai pelosok tempat.

Anak yang memiliki persoalan dalam belajar dan bersifat permanen seperti penderita down sindrom ialah teladan lain anak berkebutuhan khusus. Bagi bawah umur yang menderita down sindrom (kelainan genetik yang dibawa sejak lahir) ini tidak mampu disembuhkan. Mereka cuma mampu dibantu untuk mampu mandiri sehingga selama kehidupan mereka dapat melaksanakan hal-hal penting untuk diri mereka sendiri. Mereka mesti diajari bagaimana berpakaian, membersihkan tubuh (mandi dan gosok gigi), mengatur acara dan hal-hal sederhana lainnya sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga (orang tua dan kerabat-saudaranya). Contoh lain anak berkebutuhan khusus misalnya anak-anak yang mempunyai cacat fisik seperti buta, tuli, bisu, dan sebagainya.


Pada dasarnya belum dewasa berkebutuhan khusus mampu digolongkan menjadi berbagai macam berdasarkan keperluan khusus yang ada pada mereka, ialah:
Siswa berkebutuhan khusus alasannya mereka menderika penyakit yang sungguh spesifik dan membutuhkan derma ekstra akhirnya, seperti anak penderita jantung, penderita gagal ginjal, dsb.
Siswa berkebutuhan khusus alasannya memiliki kelainan perilaku sehingga mereka susah beradaptasi dengan peraturan-peraturan sekolah secara lazim. Anak-anak jenis ini mungkin mengalami kelainan mirip ADHD, Fetal Alcohol Spectrum Disorder, disfungsi integrasi alat indera, Sindrom Tourette, dan sebagainya.
Anak atau siswa dengan autisme, Down syndrome and idiot (lemah secara intelektual) sehingga mereka lazimnya akan terkucilkan dari pergaulan di kelas dan di lingkungannya.
Siswa yang mengalami dilema mental, yang basanya diakibatkan adanya perceraian orang tua, kekerasan dalam rumah tangga, yang umumnya menawarkan sikap tidak masuk akal dan kenakalan berlebihan di sekolah.

Anak-anak berkebutuhan khusus bahwasanya memiliki hak untuk mendapat perhatian dan pinjaman tambahan dari sekolah. Jika mungkin tentu sangat elok bagi sekolah untuk menciptakan mereka menjadi bawah umur yang lebih mandiri, sehat secara fisik dan mental. Lalu apa yang harus dijalankan oleh sekolah yang mendapatkan anak-anak berkebutuhan khusus ini? Pihak sekolah terutama mesti menyediakan iklim yang tenteram untuk mereka. Setiap guru dan seluruh staf mesti memberikan santunan tambahan yang mereka perlukan. Anak-anak lain juga dapat diajak membantu dengan menyebabkan anak-anak berkebutuhan khusus sebagai sahabat mereka. Selain itu tentunya beberapa bagian gedung sekolah dan kemudahan berguru juga harus menyesuaikan contohnya untuk anak pengguna kursi roda, perlu dipikirkan bagaimana menunjukkan kemudahan untuk mereka bergerak dari satu bab ruangan ke ruangan lain. Dengan menawarkan jalan yang tidak melulu berbentuktangga, tetapi naikan berupa bidang miring, dan sebagainya.

Demikian sedikit klarifikasi mengenai anak berkebutuhan khusus. Semoga berfaedah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap komentar dengan bahasa yang sopan